Senapan angin dikembangkan pada saat Amerika Serikat sedang mengalami perang kemerdekaan melawan
Inggris. Dikembangkan juga lebih lanjut pada saat perang sipil di Amerika bergejolak. Pada saat itu senapan angin dapat membunuh seekor anak sapi/lembu dalam jarak tembak 10 meter dibagian kepala. Mengenai jarak tembak, bergantung pada jenis senapan angin. Untuk yang bertipe pegas memiliki jarak tembak efektif 30 hingga 40 meter (tergantung bahan dan kualitas pegas), untuk tipe pompa jarak tembak efektifnya adalah 40 meter(tergantung kekuatan memompa) dan tipe gas memiliki jarak tembak efektif 60 meter.
Namun penggunaan senapan ini di posisikan untuk senapan target maupun buru dengan ukuran smallgame, penggunaan di luar itu dianggap suatu kegiatan yang diluar ketentuan.
Di Indonesia, salah satu merek yang terkenal akan presisi dan daya tembak mendekati senapan angin eropa adalah Sharp Innova, sedangkan yang cukup mudah ditemui di pasaran serta metode produksinya mudah adalah Cannon. Sharp Innova sebenarnya merupakan merek senapan angin yang diproduksi di Amerika dan Jepang sekitar dua dasawarsa yang lalu dan merupakan senapan angin yang cukup dapat diperhitungkan kualitasnya (menurut review para penggunanya). Kini merek Innova tersebut diproduksi di bawah lisensi (butuh informasi tambahan) oleh banyak produsen lokal di Indonesia . Sharp Innova buatan Indonesia juga mengeluarkan varian lain seperti Sharp Tiger, Sharp Phoenik dan lain-lain.
di Indonesia sendiri sudah memiliki sejarah yang panjang. Di Indonesia, dengan kaliber 4,5 mm tidak memerlukan izin. Sedangkan untuk kaliber 5,5 mm keatas memerlukan izin.
Jenis
senapan angin:
Senapan
tipe per/pegas
Senapan angin yang memakai per untuk
memompa udara untuk mendorong proyektil. Untuk yang bertipe per, senapan angin
dibagi dalam:
- tipe under lever,
- side lever, dan
- patah laras.
Pembagian tipe tersebut berdasarkan
cara per di tekan sehingga senapan dalam keadaan terkokang untuk siap tembak.
Senapan
angin yang memakai gas dalam tabung yang termampatkan
Gas sudah dipompa terlebih dahulu
sebelum senjata akan digunakan.
1. Menggunakan tabung Gas CO2
kecil yang mana proyekstil atau pelet di dorong menggunakan tekanan yang Gas CO2
dari dalam tabung, tekanan yang dihasilkan tidak terlalu besar, biasanya di
pergunakan pada pistol atau senapan angin dengan jarak tembak pendek +/-
10m.Pellets yg digunakan biasanya tipe diabolo.
2. Menggunakan udara tekan biasa
disebut PCP (Pre Charge Peneumatic) memiliki tekanan yang besar antara 2.000 -
3.000 psi, dapat melontarkan proyektil atau pellet sampai kecepatan > 1.000
fps biasa digunakan pada small or medium hunting. bisa menggunakan tipe pellets
semua jenis termasuk tipe pile driver yg membutuhkan tekanan angin tinggi di
atas 1500psi untuk menghasilkan daya lontar peluru yg optimum.
Di Indonesia senapan angin PCP
dengan pompa yang terintegrasi lebih dikenal dengan istilah senapan angin
gejluk. Umumnya pengguna harus melakukan pompa 100-500 kali untuk menembakan
pellet sebanyak 10 kali, tergantung dengan kekuatan per pemukul. Per pemukul
pada senapan gejluk bervariasi mulai dari 5 kekuatan, semakin keras per pemukul
semakin besar angin yang dikeluarkan. Yang sebanding dengan kekuatan
melontarkan pellet dan borosnya angin.
Senapan
tipe pompa
Senapan angin yang memakai pompa
(pump action) untuk memampatkan udara lalu dilepas untuk melontarkan proyektil.
Sedangkan untuk tipe pompa ada dua tipe cara pelepasan angin, yaitu :
- Knock open valve dan
- Dumping system
Pada sistem Knock Open Valve
digunakan pemukul/hammer seperti senjata api biasa pada bagian dalam dan untuk
yang eksternal digunakan pelatuk yang mirip dengn pistol colt. Untuk
Dumping system menggunakan klep yg dapat terbuka penuh pada saat
trigger/pelatuk terpicu. Contoh senapan angin yg menggunakan Knock open valve
yaitu Benyamin Sheridan, Titan, Falcon, Kalong, Kuda (dua terakhir lokal).
Untuk Dumping system yaitu Sharp
Dragon, Innova, Ace, Shapto (lokal) biasanya pada industri senapan angin
dibeberapa negara menyamakan peraturannya mirip dengan senjata api. Dan untuk
mencegah senapan angin yang diproduksi secara rumahan/home industri
diselewengkan, pemerintah beberapa negara membatasi panjang laras terpendek
yaitu minimal 45 cm/18" dari ruang proyektil untuk senjata api dan
12" untuk senapan angin.
Kaliber
senapan angin
Senapan angin juga merupakan tipe
senapan dengan beberapa kaliber. selain kaliber yang disebutkan di atas senapan
angin juga dikembangkan kaliber yang lebih besar lagi.
Jenis
jenis kaliber senapan angin :
- .177" (4.5 mm) - kaliber paling umum, digunakan juga di lomba menembak Olimpiade ISFF, peluru ini mempunyai lintasan yang paling datar sehingga menjadikannya paling akurat.Tidak memerlukan izin untuk memiliki senapan kaliber ini di Indonesia.
- .20" (5.0 mm) - banyak digunakan di Eropa dan senapan merek Sheridan (USA).Mempunyai lintasan yang rata mirip .177 tapi mengirim lebih banyak tenaga.
- .22" (5.5 mm & 5.6 mm) - kaliber paling umum untuk berburu, karena mempunyai energi yang cukup besar.Harus menggunakan izin utnuk memiliki senapan kaliber ini di Indonesia.
- .25" (6.35 mm) - kaliber umum yang paling besar, mempunyai tenaga paling besar pada saat tumbukan tetapi lintasannya sangatlah melengkung (parabola) sehingga hanya digunakan pada senapan dengan tenaga yang besar.
Proyektil
Proyektil senapan angin memiliki beberapa jenis yang dibedakan dari
bentuk kepala proyektil. Adapun jenis-jenis yang beredar sekarang adalah
- kepala lancip (sharp point)
Biasanya proyektil jenis ini digunakan untuk
menmbus sasaran yang relatif keras seperti tulang
- kepala bulat (dome point)
Proyektil jenis ini digunakan secara umum
untuk kegitan berburu, kelebihan proyektil jenis ini
memiliki akurasi yangbaik dan hasil perkenaan
yang mematikan
- kepala rata (flat point)
Umumnya digunakan untuk perlombaan dimana
sasaran yang ditembak adalah kertas, Flat poin,
menghasilkan lubang tembakan yang rata
sehingga memudahkan dalam penilaian
- kepala ganda.
- kepala berlubang (hollow point)
Menimbulkan efek luka bukaan yang lebih besar
dari diameter pelet
mantab...
BalasHapusHarga senapan Gejluk Pare Kediri