sponsor

Berita Terbaru

Puisi 1991


Tobat

Awan hitam telah sirna
Tergeser oleh matahari
Ooh aku telah tersadar
Dari mimpi yang menakutkan
Ya amat menakutkan…
Terima kasih Tuhan
Kau terangkan pintu hatiku
Untuk kembali kejalanmu

Sep’91

Pekat dalam gelap
Tak berperasaan
Tak ada kata-kata
            Kegelapan dalam hati
            Bahaya dalam kehidupan
            Tiada beradab
Tak selamanya gelap itu gelap
Habis gelap akan terang’
Tak beradab jadi berperasaan

Nop’91

Kisah bulan

Bulan kesepian
Bintang tak kunjung datang
Bulan terhimpit awan
Sunyi tak selamanya
            Bulan berseri
Purnama-purnama
            Langit begitu cerah
Bintang bertaburan

Nop’91

Kau

Tak bisa kubayangkan
Tak bisa kuucapkan
Pusing memikirkannya
Entahlah

Nop’91
 
Ulang Tahun

Seorang pria berjalan
Membawa setangkai bunga
Hati sungguh gembira
Saat kekasih berulang tahun

Ketika ia ditengah jalan
Sebuah sedan menciumnya
Hari yang indah hilang sudah
Bermandikan darah tiada bernyawa

Nop’91

Gambar

Hati gundah tak menentu
Terkenang masa-masa indah
Kau dan aku bersama
Tak akan terlupa
            Aku meninggalkan dirimu
            Untuk meraih masa depan
Kau tangisi kepergianku
            Walau hanya sesaat
            ………….
Sesaat ku tertegun
Membaca sebuah berita
Kudapatkan gambarmu
Kala kau t’lah tiada
            Kini semua telah sirna
            Harapan musnah sudah
            Kini kumenangisi gambarmu
Ketika kau pergi untuk selamanya

Nop’91

Jakarta – Bogor

Ku tahu kau sahabatku
Sahabat yang tak kuduga
Ku tahu kepolosan hatimu
Sahabat-sahabat kecilku
            Saat berada didalam kereta
Kita bercerita tiada menentu
Berjalan dan bersenda gurau
Seakan hanya sesaat

Nop-Des’91

Sahabat

Kau hanyalah seorang teman
Kau bukanlah siapa-siapa
Kau kadang membuatku kesal
Kau kadang membuatku tertawa
Kau yang keras kepala
Kau yang menjadi sahabatku
Kau yang akan kukenang

Des’91

Nostalgia

Lampu yang menyala
Di tengah malam yang pekat
Kaki kita beristirahat
Di sebuah warung makan
            Perut kita telah terisi
Hembusan rokok kretek
Dan bau aroma teh poci
Kita dengarkan lagu kenangan
Ditengah malam yang panjang
Kulupakan semua duka
Dimalam yang bahagia
Dikota kecil yang tak akan kulupa

Des’91

Di Penghujung Tahun

Kucari ririmu
Dari sekian banyak penjaja cinta
Kucari dirimu
Untuk bersama mengakhiri jalan hitam
Kucari dirimu
Diantara hiruk pikuk suara menggoda
Kucari dirimu
Disaat kamu telah tiada
Kucari dirimu
Dipenghujung tahun yang kelabu

Des’91

Tidak ada komentar:

Posting Komentar