sponsor

Berita Terbaru

Puisi 1992

Cinta Monyet

Cintaku cinta monyet
Monyet diatas pohon
Ditiup angina sepoy
Monyet tertidur pulas
Jatuh tiada berdaya

Jan’92

I . Melati  didalam kelas

Bel pertama telah berbunyi
Berjuta-juta rasa hatiku
Menatapmu tak membosankan
Seakan ada keteduhan
Dan hatiku pun mengakuinya
Kaulah hidupku…

Jan’92

II. Melati didalam kelas

Tatapan mataku tertuju padamu
Hiruk pikuk dan canda tawa
Tak membuyarkan lamunanku
Kau…kau melati
Pacar angan-anganku

Jan’92

Saat

Bila saatnya tiba
Ingin kucium dirimu
Bila saatnya tiba
Ingin kupeluk dirimu
Bila saatnya tiba
Ingin kukatakan aku cinta kamu
Dan saat aku tersadar
Aku hanya seorang penghayal

Maret’92

Her…

Saat aku jatuh cinta
Tak ada yang istimewa
            Bukan pandangan pertama
            Tapi cintamu membekas didada
Kau membuat aku cemburu buta
Dan kau membuat aku mengerti akan arti cinta

Marer’92

Fatamorgana

Ketika kulihat hadirnya dirimu
Seakan diriku melayang bebas
Kupeluk dirimu dengan ilusi
Kau tersenyum dengan fana
Saat kau tinggalkan diriku
Bagiku itu suatu keharusan
Seperti halnya matahari terbit dipagi hari
Dan terbenam disore hari

April’92

Hari ini

Aku ingin hari ini milik kita
Bukan seperti hari kemarin
Dan bukan seperti hari esok
            Aku ingin engkau tersenyum
            Dihari ini untukku
Bukan esok atau lusa
Aku ingin hari ini bukan esok
Kenapa?..,
Karena aku tak tau apa yang akan terjadi esok

April’92

Yang istimewa

Tatapan matamu membuat kulupa
Kaulah segalanya untukku
Kau yang istimewa
            Candamu membuat diriku senang
            Kaulah segalanya bagiku
            Kau yang istimewa
Setiap kita bertemu berbunga hatiku
Kaulah cinta… cinta bagiku
Kau yang istimewa

Juli’92

Percaya

Pertemuan kita adalah nasib
Oleh nasib kita dapat bertemu

Tapi kita saling mencintai
Karena jodoh bukan nasib

Juli’92

Waktu tersisa

Saat bias matamu menyentuh kalbuku
Dan kata-katamu menyadarkan diriku
Masih adakah aku dihatimu?
Untuk bersamamu… mempersatukan cinta kita…
Di waktu yang tersisa ini?

Juli’92

Kesungguhan

Ketika gelap menyelimuti
Butir-butir air berjatuhan
Perlahan…
Tercipta keabadian
Dengan kasih sejati
Saat nada mengalun
Pada hamparan
Ujung-ujung kutubmu
Kesungguhanku
Tertuang pada rimba kata-katamu..

Oktober’92

Kejujuran

Kala kusendiri
Ketika hati sedang perih
Kau hampiri diriku
Dan kata-katamu terucap
Menyentuh kalbu
Penuh perhatianmu
Di ruang waktu itu
            Kau bertanya tentang masaku
            Mencari gambaran diriku
            Aku tertunduk diam
            Meratapi kedustaanku
            Ketika dua sisi selaras
            Kutangisi harapan
                        Dan..
            Cinta semu milik kita

Nov’92

Harapanku

Panasnya sinar mentari
Tapi
Hatiku sejuk bersamamu
Sejak cintaku
            Bila semua itu berakhir
            Tapi baguku tidak berakhir
            Seperti halnya…
            Waktu yang terus berjalan
Namun kuharap
Aku dank au tetap saling mencintai
Walau kutau tak ada yang kekal abadi
Namun
Kuharapkan keabadian cinta kita
            Dinginnya hati ini
            Tercairkan oleh api cintaku
            Dan akal sehatku seakan hilang
Oleh madu cinta kita
Disaat diriku terlena
            Tetapi aku tersadarkan
            Oleh segala macam tingkahmu

Nop’92

Tidak ada komentar:

Posting Komentar